Recent Posts

Monday, February 20, 2017

Kamera HP Yang Bagus Itu Seperti Apa Sih?



Kamera HP Yang Bagus Itu Seperti Apa Sih? || Banyak diantara kita yang selalu mempertimbangkan kualitas kamera sebelum membeli handphone. Termasuk juga si mimin. Meskipun gak doyan selfie, tapi mimin tetep doyan potoin orang lagi ngupil, lagi tidur mangap atau aib-aib yang lain, haha.
tekno.liputan6.com
Nah, ngomongin soal kamera smartphone yang bagus, pasti kebanyakan patokannya adalah berapa megapixel sensor kameranya. Kayak dulu, masih awam banget soal beginian, dipikirnya kalau ukuran sensornya makin gede hasil fotonya udah pasti makin bagus. Tapi lama-kelamaan kepercayaan sesat itu akhirnya terluruskan oleh karena pengalaman dan pemahaman. Azek.
Menurut hasil survey ngada-ngada, 5 dari 4 orang memberikan jawaban yang berbeda-beda tentang kualifikasi kamera handphone yang bisa dikatakan bagus. Dua diantaranya mengatakan,”Yang gede resolusinya”, 2 lainnya mengatakan,”Yang ada beautificationnya”, sementara yang satunya lagi,”Yang bisa motoin setan”. Hadaah.
Biar gak gagal paham, mungkin kita perlu bahas mitos-mitos yang berkembang tentang criteria kamera handphone yang bagus itu kayak gimana.


  • Semakin Besar MP (baca: resolusi) Makin Bagus Hasil Fotonya

Nah, ini mitos paling umum yang paling dipercayai. Gak heran sih. Memang vendor smartphone kalau bikin handphone pasti jor-joran resolusi kamera. Makanya, mitos ini seolah-olah menjadi fakta.
Faktanya: ukuran sensor kamera bukan jaminan foto yang dihasilkan itu bagus. Karena resolusi itu hanya masalah ukuran fotonya. Semakin gede resolusi kamera, foto yang dihasilkan juga ukurannya juga semakin besar sehingga gambarnya pun semakin detail. Gambar yang dihasilkan dari kamera beresolusi tinggi Ketika diperbesar dia tetap jelas memperlihatkan detailnya. Berbeda dengan foto hasil jepretan kamera beresolusi rendah, pasti hasilnya akan buram jika dizoom dan akan tampak noise sekali.

  • Brand Ternama Kameranya Bagus

Mitos ini berkembang dari rasa percaya. Hanya karena si A adalah merk smartphone ternama, bisa diyakini kualitas kameranya pasti gak mengecewakan. Padahal dalam pabrikan yang sama bisa saja vendor HP menggunakan jenis lensa kamera yang berbeda dengan kualitas yang berbeda pula.

  • Hasil Fotonya Bikin Cakep

Tren selfie yang udah jadi virus di belahan bumi manapun turut menyumbangkan mitos. Pasalnya, bagi mereka kamera yang bagus itu yang bisa ‘otomatis’ bikin cakep. Entah itu bikin kulit tampak cerah, bekas jerawat gak kelihatan atau yang bikin muka tampak tirus. Beneran, mitos ini marak berkembang utamanya di kalangan cewek doyan selfie.
------- ------- ------- -------

Oke, bahas mitosnya segitu aja. Kalau ada mitos-mitos boleh ditambah di kolom komentar. Sekarang kita ngomongin kriteria kamera handphone yang bagus itu yang kayak gimana. Kalau menurut mimin sih yang begini nih.


  • Gak Noise

Apa sih noise itu? Noise itu bintik-bintik kecil yang muncul ketika foto dizoom. Kalau noisenya dikit sih mungkin bisa dimaafkan, tapi kalau belum dizoom saja fotonya udah noise banget kan kesel. Kayak begini contohnya:



  • Tone Warna Yang Seimbang dan Natural

Terkadang ada handphone dengan kamera yang resolusinya besar tapi buat ngambil gambar hasilnya hambar. Hambar yang mimin maksud itu warna objeknya kurang ada nyawanya. Atau terkadang malah sebaliknya, warnanya terlalu overtone jadinya malah lebay. Meskipun bisa diedit tapi tetep aja gak puas sama hasil orinya.

  • Fokus Lebar

Entah istilahnya bener atau enggak. Jarak focus yang semakin besar itu memudahkan kita mengambil detail gambar dan menghasilkan kedalaman objek. Selain itu, kecepatan focus kamera juga perlu dipertimbangkan.

  • Bisa Bokeh

Nah, ini salah satu yang diidamkan dari kamera ponsel. Bokeh atau blur pada background menjadikan gambar yang diambil dari kamera HP terasa sperti hasil bidikan kamera DSLR. Efek bokeh ini sebenernya sudah bisa dinikmati pada kamera ponsel. Hanya saja sebatas pada fotografi makro.

  • Kamera yang Jujur

Maksudnya? Yaaa.. yang gak overtone, otomatis cakep atau otomatis tirus. Mimin lebih suka kamera yang jujur apa adanya. Kalau mau dibikin putih, tirus, mulus,dll kan bisa diedit pakai aplikasi.

Terlepas dari kriteria di atas, ada satu lagi yang menentukan hasil foto kamera HP itu bagus atau tidak. Yaitu siapa yang motoin. Percuma saja kalau kameranya canggih dan bagus tapi yang pegang gak bisa memanfaatkannya sebaik mungkin.


Saturday, February 18, 2017

Foto Jepretan Kamera Depan Vivo V5 Plus, Perfect !!



Foto Jepretan Kamera Depan Vivo V5 Plus, Perfect !! – Jujur, pertama kali yang bikin tertarik buat mereview Vivo V5 Plus itu bukan karena spesifikasi, fitur atau apanyalah. Tapi lebih dikarenakan iklannya yang mencuri perhatian. Gimana gak mencuri perhatian, lha bintang iklannya aja babang Afgan. Sedikit komentar, untuk konsep iklannya bagus dan ngena. Kalau kebanyakan iklan handphone itu dibikin keren, to the point pamer fitur, tapi kalau iklannya vivo v5 plus ini justru dibikin kalem dan lucu tapi gak meninggalkan unsur promotenya. Keren !!!
Oke, mungkin sedikit ngelantur. Bukannya mereview yang dipromosiin tapi malah mereview promosinya, haha.
Masih dengan tagline yang sama, “Perfect Selfie”, Vivo V5 Plus hadir dengan keunggulan kameranya. Lah, kan kemaren ada Vivo V5 yang katanya perfect selfie juga, terus apa bedanya dong? Beda. Yang ini lebih mmmm….. gitu deh. Biar tau mmmm-nya apaan, mending dibaca sampai khatam ya. Tenang, bukan mmmm ada afgan-afgannya kok.
Sebelumya, yuk bahas spec kamera Vivo V5 Plus dulu.
Rear Camera:
16 Megapixel
Front Camera:
20 + 8 Megapixel
Sensor Type (Rear Camera):
BSI CMOS
Sensor Type (Front Camera):
CMOS
Aperture Size (Rear Camera):
f/2.0
Aperture Size (Front Camera):
f/2.0
Flash Type (Rear):
Single LED
Flash Type (Front):
Moonlight LED
Auto Focus (Rear):
Yes
Auto Focus (front):
No
Lens Type (Front):
Sony IMX376
fHD Video Recording (Rear):
Yes, @ 30fps
fHD Video Recording (Front):
Yes, @ 30fps

CAMERA USER INTERFACE
Ngomongin soal kamera pasti nyrempet-nyrempet juga juga ke UI (User Interface) atau antar muka aplikasi kamera bawaan. Nah, kalau biasanya tampilan kamera bawaan itu simple bahkan ada yang simpeeeel banget, tapi punyanya Vivo V5 Plus ini lumayan kaya buttons. Di bagian atas ada tombol flash, HDR, Bokeh effect dan setting. Sementara di bagian bawah ada tombol shutter, swap kamera, galeri dan beberapa tombol untuk ganti mode seperti Panorama, Face Beauty, Photo dan Video. Serta setting buttons Buffing, Skin Tone, dan Whitening. Bagi yang sering eksperimen (baca: testing efek kamera) pasti bakalan suka dengan UI-nya Vivo V5 Plus. Tapi mungkin aka nada juga yang ngerasa risih karena ngehalangin pandangan.

KAMERA DEPAN VIVO V5 PLUS
Vivo V5 Plus punya dual kamera depan 20 MP dengan aperture f/2.0 dan tambahan 8 megapixel untuk dapetin foto dept of field. Tentu saja inilah yang bikin Vivo V5 Plus lebih keren dari saudaranya yakni Vivo V5. Selfie dengan frontcam-nya Vivo V5 Plus bakal terasa seperti selfie pakai DSLR. Focus pintarnya bisa mendeteksi objek utama dan membuat background jadi bokeh. Gak cuma itu, mode low light untuk frontcam-nya juga jadi nilai plus. Selfie dalam keadaan minim cahaya tetapi bisa maksimal dan detail karena adanya mode low light ini. Belum lagi ditambah filter face beauty dan whitening yang bikin sista makin kinclong. Eh, agan juga kinclong deh.
Oh iya, satu lagi yang bikin kamera depan V5 Plus makin perfect, moonlight flash. Seperti namanya, flashlight kamera depan V5 Plus cahayanya gak terlalu menyilaukan alias gak lebay. Yang biasanya bikin males selfie pakai flash depan kan karena tiap foto hasilnya merem. Kalau berhasil melek matanya abis itu perih.
Weel, these are, beberapa hasil jepretan kamera depan Vivo V5 Plus hasil berburu dari sumber terpercaya.
hasil-foto-jepretan-kamera-depan-vivo-v5-plus
http://gadgetstouse.com
 



     KAMERA BELAKANG VIVO V5 PLUS
Kamera utama Vivo V5 Plus dibekali sensor kamera 16 megapixel dengan LED Flash dan Phase Detection Autofocus. Mau ambil gambar pakai kamera utama V5 Plus gak butuh waktu yang lama untuk dapetin focus objeknya. Untuk merekam video, sensor 16 megapixelnya tergolong cukup bagus untuk video makro dan landscape.

Berikut beberapa hasil foto kamera belakang Vivo V5 Plus

hasil-foto-jepretan-kamera-depan-vivo-v5-plus
indoor

low light
outdoor

KESIMPULAN:
Kamera belakang Vivo V5 Plus bisa dibilang kurang istimewa. Meskipun begitu kemampuan kamera depannya patut diacungi jempol. Dan mungkin, untuk saat ini cuma Vivo yang punya smartphone dengan kamera depan sekeren ini.

Baca juga:
Intip Hasil Jepretan Vivo V5

Thanks to:

Monday, February 13, 2017

Daftar Jadi Amazon Seller dengan Payoneer ?



Daftar Jadi Amazon Seller dengan Payoneer ? – Salah satu cara untuk menghasilkan rupiah dari internet yaitu dengan cara berjualan online.  Banyak cerita sukses anak Indonesia yang berdagang atau dropship barang di situs e-commerce raksasa Amazon. Ya, amazon adalah salah satu pasar online terbesar. Dengan trafficnya yang tinggi, tak heran jika banyak seller di amazon yang kebanjiran order.
Tapi, tahukah kamu kalau ternyata untuk jadi seller di amazon itu harus wajib dan kudu punya yang namanya credit card atau kartu kredit?! Nah, disinilah kendalanya. Utamanya bagi seller asal Indonesia. Karena di negara ini untuk mendapat kartu kredit syaratnya cukup ribet, dan juga harus punya gaji tetap tiap bulan. Lah, kalau pedagang apalagi mahasiswa pasti akan kesulitan untuk memiliki kartu kredit tersebut.
Sebenernya apa fungsi kartu kredit bagi seller di amazon?
Fungsi kartu kredit adalah untuk digunakan pihak amazon menarik dana jika ada pembeli yang komplain atau butuh pengembalian dana. Selain itu kartu kredit ini juda berfungsi sebagai alat transaksi kita dengan supplier. Karena itulah melengkapi data kartu kredit ketika awal-awal mendaftar sangat penting. Setidaknya untuk saat ini kita tidak bisa langsung listing (menjual) barang tanpa melengkapi terlebih dahulu data credit card tersebut. Berbeda dari yang dulu, karena ada beberapa blogger yang menuliskan bahwa kita langsung bisa memasang produk meskipun data credit card belum lengkap.
Lalu bagaimana jika tidak punya kartu kredit?
Jika kamu browsing mungkin yang kamu akan menemukan jawaban yang hamper seragam. Solusinya adalah dengan kartu Payoneer. Ya, payoneer prepaid card. Apa itu payoneer? Jika belum tahu, payoneer ini adalah kartu sakti yang bisa digunakan untuk belanja online bahkan dengan online store global. Kartu ini mirip seperti kartu kredit, bedanya adalah agar kartu ini bisa digunakan untuk bertransaksi maka kartu ini harus discharge (diisi saldo) terlebih dahulu. Baru setelah saldonya terisi, prepaid card tersebut bisa digunakan untuk belanja layaknya kartu kredit.
Benarkah Payoneer bisa jadi solusi?

Saya kemarin mendaftar menggunakan kartu payoneer. Sesuai kata para blogger bahwa kartu ini bisa  digunakan untuk menggantikan credit card. Setelah konfirmasi email, telepon dan lain sebagainya saya diarahkan untuk mengisi form credit card. Saya masukkan data-data valid serta nomor kartu sesuai yang tertera pada kartu payoneer. Dan setelah selesai ternyata muncul notifikasi yang isinya seperti ini:
Disitu berbunyi bahwa Amazon tidak menerima prepaid card. Itu berarti payoneer tidak bisa digunakan untuk melengkapi form credit card karena payoneer adalah prepaid card bukan credit card meskipun memiliki logo mastercard.
Celakanya, tidak seperti dulu yang tanpa data credit card pun seller sudah bisa listing barang. Sekarang kita harus benar-benar melengkapi semua data termasuk data credit card. Ketika akan melakukan listing, ternyata saya terus menerus diarahkan untuk mengedit data credit card yang tidak valid.
Jadi, kesimpulannya adalah kartu payoneer (sudah) tidak bisa digunakan untuk mendaftar menjadi seller. Akan tetapi, kartu tersebut masih bisa digunakan untuk menerima pembayaran.